BAB I
PENDAHULUAN

A.Praktikum

Pada laporan praktikum kali ini saya buat untuk memenuhi syarat mata kuliah praktek dasar komputer teknik informatika,dalam materi ini terdapat cara menginstal ubuntu linx dan cara mengatur bios pada komputer dengan,dan juga tugas praktikum yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa.
Pada modul kali ini kita belajar menginstal komputer dengan benar dan berurutan sehingga mahasiswa mampu menginstal ubuntu linux pada komputer sendiri,dan mengetahui komponen-komponen dalam penginstalan.

B.Tujuan dan Manfaat

1. Praktikan dapat melakukan instalasi operating system (OS) Linux.
2. Praktikan dapat mengetahui bagaimana caranya mempartisi harddisk dan
mengonfigurasi sistem
3. Praktikan dapat mengenal dan menggunakan Linux.
4. Praktikan dapat mengetahui bagaimana caranya bekerja Linux.

BAB II
DASAR TEORI

A. PERSIAPAN INSTALASI
Langkah pertama sebelum menginstal Linux adalah mencatat semua informasi yang berhubungan dengan computer yang akan di install.
1. Spesifikasi Hardware
Berikut ini spesifikasi hardware minimal untuk menginstal Ubuntu :
 Prosesor Pentium I 200 MHz, disarankan minimal Pentium III atau yang setara.
 RAM 128 MB, disarankan minimal 256 MB.
 Harddisk kosong 1 GB untuk sistem dan swap, disarankan minimal 3 GB. Instalasi semua paket akan mencapai lebih dari 9 GB.
 VGA dengan memori 1 MB
 Monitor dengan resolusi 800 x 600.
2. Membuat Boot Disk Windows
Disk Windows diperlukan jika proses instalasi dilakukan pada komputer yang sudah ada OS lain,misalnya XP. Data yang ada akan diamankan atau ingin memiliki dual boot system, Linux dan windows. Juka Windows belum ada, sementara dua-duanya diinginkan, maka Windows harus diinstal lebih dulu, kemudian Linux. Salah satu data penting di Windows adalah isi master boot record (MBR) di harddisk. MBR sebaiknya di-backup, untuk jaga-jaga apabila ingin mengakses
windows setelah menginstal linux.
3. Menyimpan data ke harddisk lain atau ke CD/DVD-R/RW
4. Memanfaatkan CD-1 untuk mem-backup

Langkah-langkah Instalasi Ubuntu 8.04
1. Masukkan CD Installer Ubuntu 8.04 ke CD Rom/ Rom Drive, lalu restart PC atau Notebook.Jangan lupa sebelumnya setting BIOS agar booting pertama kali menggunakan CDROM. Setelah proses booting akan muncul pilihan bahasa, kemudian Pilih Bahasa yang ingin digunakan,disarankan memilih default bahasa installer yaitu English (membingungkan memakai kata-kata teknik yang “di Indonesiakan” contoh kata yang susah dipahami: “papan bilah = toolbar,unduh=download, dan sebagainya).
2. Kemudian pilih “install Ubuntu” yang berada di baris kedua opsi mpenginstallan.
3. Tunggu CD installer Loading sampai selesai lalu pilih bahasa yang ingin digunakan selama
instalasi, pilih saja di bagian kiri dari jendela, lalu klik “forward”
4. Pada layar selanjutnya akan muncul Peta dunia, tentukan lokasi dimana kamu berada, dan ini akan menentukan Jam dan Tanggal komputer kamu, pilih Jakarta untuk WIB, Makassar untuk Wita, dan Jayapura untuk WIT, klik “forward”
5. Memilih keyboard, secara default keyboard akan memilih US. english, dan mayoritas keyboard komputer yang beredar di Indonesia menggunakan Layout ini, kalau masih belum yakin boleh mencoba mengetikkan beberapa tombol di bar yang telah disediakan di bagian bawah layar, setelah yakin klik “forward”
6. Langkah berikut ini biasanya menjadi momok bagi yang baru nginstall linux, karena kalo salah klik bisa memformat Hardisk kita, dan kita tahu apa akibatnya jadi sebelum melakukan instalasi Back-Up lah data2 penting anda ke DVD atau FD atau HD external, pada layar ini akan muncul 3 opsi yaitu :
a. “Guided – resize the partition and use the freed space”: kalau kamu memiliki OS Redmond(Micro$oft Windoooz) dan masih ingin tetap terinstall di Hardisk kamu maka pilihlah opsi ini.
b. “Guided – use entire disk” : Kalau Hardisk kamu baru, atau ingin menghapus semua OS yang sebelumnya terinstall dan data-data didalamnya, maka pilihlah opsi ini
c. “Manual” : opsi ini dipilih jika tidak ada OS yang sebelumnya terinstall, dan tidak ada data penting, sama seperti opsi kedua, namun opsi ketiga mini kita bebas menentukan besaran(kapasitas) hardisk yang ingin kita gunakan: bagi yang ingin menggunakan opsi ini harap mengikuti panduan berikut :
Membuat partisi root
 Pilih partisi di hardisk tertentu yang akan dipakai untuk Ubuntu yang baru akan diinstall, klik “delete partition” maka partisi tersebut akan menjadi ” free Partition”
 Untuk hardisk baru yang belum dilformat maka akan secara default menjadi “free partition”
 Lalu pilih partisi tersebut dan klik “New Partition” untuk membuat partisi root yang baru, untuk Type For the New partition pilih Primary, lalu tentukan Kapasitas yang kan kita alokasikan pada tab size dalam MB, sebagai contoh ketik 3000=3GB, 5000=5GB dan seterusnya, lewatkan opsi Location dan Use as (biarkan secara Default) lalu pilih Mount Point di “/”.
Membuat partisi home (optional – boleh dibuat boleh tidak)
 Sama seperti membuat partisi root, hanya untuk Type for the New Partition sebaiknya pilih“logical” bukan “primary”
 Dan untuk Mount Point pilihlah home
Membuat partisi swap
 Sama seperti membuat partisi sebelumnya, dengan pilihan Type for the New partition di “logical”
 Untuk size maka sangat dianjurkan sebesar 2x RAM, kalau punya Ram 512 MB, berarti size partisi swab kita adalah 1024MB Untuk Mount Point pilih swap
 Setelah itu klik forward, dan sekali lagi kami ingatkan bahwa partisi yang kita buat nanti akan diformat, dan datanya tidak dapat ter”recover lagi” jadi pastikan data penting anda sudah di Back-Up.
 Mengisi profil pilih real name, terserah saja, untuk menentukan username dan password login ke ubuntu kamu, klik ”forward”. Ubuntu Siap untuk Diinstall “Ready to Install” klik install
 Ubuntu akan menyelesaikan proses penginstalan kurang dari 10 menit tergantung dari spek PC atau Notebook kamu ( Notebook saya speknya Pentium M Centrino 1.73GHz, Ram 1GB).Tunggu sampai muncul jendela konfirmasi Instalasi success seperti dibawah ini lalu klik“Restart Now” SELAMAT UBUNTU 8.04 SUDAH TERINSTALL, loginlah dengan username dan password yang telah kamu pilih, jangan sampai lupa. Lakukan Modifikasi, dan Instalasi lebih lanjut agar Ubuntu Kamu lebih Powerfull di kategori Setelah Instalasi.

B. PENGENALAN LINUX :
1.MEMULAI BEKERJA DENGAN LINUX
Proses login, digunakan untuk mengatur hak akses pada sistem, untuk memelihara keamanan sistem, dan berbagai keperluan lainnya. Setiap user mempunyai hak akses yang berbeda-beda. Anda sangat
dianjurkan untuk tidak menggunakan user root untuk aktivitas sahari-hari.
1. Masuk ke Sistem Linux bila Anda menghendaki login secara grafis atau X-Window.
2. Bekerja di Desktop Linux
3. Keluar dari Sistem Linux
Jika sudah berada dalam sistem dan sudah bekerja di dalam sistem, kemudian berkeinginan untuk mengakhirinya, Anda juga harus bisa keluar sesuai dengan aturannya.
2.FILE MANAGER
File manager adalah fasilitas dari X Window yang sangat berguna untuk mengelola file atau dokumen. Mirip dengan kegunaan Windows Explorer pada Microsoft Windows. Dengan file manager ini, kita dapat dengan mudah :
o Beralih antar blok device
o Membuat direktori atau folder
o Mengopi file/dokumen/folder
o Mengubah nama file/dokumen/folder
o Menghapus file/dokumen/folder
o Membuka suatu folder atau program
o Menjalankan program
o Membuat Shortcut File Folder
o Dan sebagainya
Berikut ini penjelasan masing-masing direktori :
Direktori Keterangan
/ Direktori root, induk bagian teratas hierarki direktori
/bin Tempat menampung perintah (executable) linux standar
/usr Berisi semua program aplikasi
/home Direktori pribadi untuk tiap-tiap user
/mnt Mengakses floppy dan cdrom
/selinux Berisi konfigurasi untuk security fedora
/etc Tempat menampung file konfigurasi dan sistem administrasi
/dev Berisi informasi seluruh piranti sistem (khusus peripheral)
/tmp Berisi file-file sementara
/lib Share library
/boot Untuk menyimpan kernel bagi linux
3.BEKERJA DI TERMINAL ATAU CONSOLE
Selain bekerja dengan modus grafis, Anda juga dapat bekerja dengan modus teks di lingkungan X Window. Untuk mengaktifkan emulasi terminal console di desktop, Anda dihadapkan pada terminal
console dari user yang sedang login saat ini. Apabila Anda memilih terminal atau console, maka muncul prompt/shell, sesuai dengan nama user yang sedang login. Misalnya user m”imi”, bentuk promp-nya menggunakan tanda dolar ($). Bila Anda menghendaki login dengan terminal super user (root), Anda dapat mengubah user tersebut dengan memberikan perintah ”su”, sehingga akan meminta Anda untuk memasukkan password root. Setelah Anda memasukkan password dan menekan enter, muncul promp atau shell untuk user root, dengan tanda pagar (#).

BAB III
TUGAS PENDAHULUAN

1. Apakah yang dimaksud dengan open source ?
2. Apakah yang anda ketahui tentang linux ?
3. Jelaskan kelebihan-kelebihan linux ?
4. Apakah yang dimaksud dengan swap ?

1. Sumber terbuka (Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
2. Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembanganperangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.[2]Nama “Linux” berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman.Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macamjenis perangkat_keras komputer,termasuk komputer_desktop,superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya sepertiMicrosoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan_desktop (desktopen_vironment)seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.
3. Kelebihan dari sistem operasi Linux dibandingkan dengan dengan system op-erasi yang lain, antara lain:
• Linux memberikan beberapa proses spesial dimana terminal, printer dan device hardware lainnya dapat diakses seperti mengakses file yang tersimpan dalam harddisk atau disket.
• Ketika program dijalankan, program dijalankan dari harddisk ke dalam RAM dan setelah dijalankan akan dinamakan sebagai proses.
• Linux menyediakan servis untuk membuat, memodifikasi program, proses dan file
• Linux mendukung struktur file yang bersifat hirarki
• Linux adalah salah satu sistem operasi yang dapat melakukan multitasking. Multitasking sendiri adalah keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak kerjaan pada saat yang bersamaan. Selain multitasking, Linux juga dapat mendukung multiuser, yaitu sistem operasi yang pada saat bersamaan dapat digunakan oleh lebih dari satu user yang masuk ke dalam sistem. Bahkan Linux juga mendukung multiconsole dimana pada saatbersamaan di depan komputer langsung tanpa harus melalui jaringan memungkinkan lebih satu user masuk ke dakam sistem.

4. Seperti yang sudah kawan ketahui, memori SWAP adalah memori di luar memori utama yang digunakan oleh sistem operasi untuk memperbesar kapasitas memori virtual (memori total), sehingga kita dapat menjalankan lebih banyak program/proses dalam waktu bersamaan. Sederhanya, memori SWAP akan membantu mempercepat proses yang sedang dikerjakan oleh sistem operasi.Pada Linux Ubuntu, memori SWAP sudah terinstall secara otomatis saat kita menginstall Ubuntu, dan terletak pada partisi tersendiri. Jika kawan ingin menambah kapasitas memori SWAP, maka harus me-resize partisi tersebut. Namun ada cara alternatif menambah memori SWAP padaUbuntu tanpa perlu me-resize partisi SWAP.
BAB IV
TUGAS IMPLEMENTASI

TUGAS PRAKTIKUM
1. Jelaskan cara membakar CD di Linux dan Windows
2. Jelaskan cara mempartisi Harddisk di Linux
3. Jelaskan cara mengkonfigurasi jaringan di Linux
4. Jelaskan cara logout dari promp
5. Jelaskan cara Konfigurasi Desktop untuk :
– Fonts
– Themes
– Background
– Screensaver
6. Jelaskan dan lakukan langkah-langkah atau proses instalasi Linux dari
awal sampai selesai.
7. Jelaskan apa yang dimaksud direktori dan cara untuk membuat direktori ?
8. Jelaskan cara menghapus, mengubah dan membuat shortcut file/folder ?

JAWABAN
1.A.Cara membakar CD di linux
Pada tutorial kali ini kita bahas membuat data CD
a. jalankan Brasero melalui
Aplikation>spound and vidio>Brasero disk borning aplikation
b. Pilih audio project untuk membuat CD atau DVD dg format audio
-Data project untuk membakar data apa saja
-Copy disk untuk mengopy CD atau DVD
c. Masukkan CD kosong
d. Klik file yang akan di bakar
e. bourning
B. Cara membakar CD di Windows dengan Nero
a. Jalankan progam Nero
b. Bakar file yang telah di pilih ndengan metode baru buge to disk
c. Masukkan CD blank ke CD writer
d. Ketika muncul wizard sistem dan Nero untuk creaty new pilih copy and backup
e. Pilih baru image to disk and carilah file yang akan di bakar
f. Pilih speed pembakaran, kemudian tunggu proses bourning selesai
2. Cara mempartisi Harddisk di Linux
Untuk membuat partiusi di linux dan beberapa syarat yang sebaiknya di penuhi
a. Partici yang akan di partici jangan dalam terpakai atau mount
b. Partici sebaikmya di buat dengan besar cyilinder yang berurutan, jadi jangan lebih dahulu menghapus partici tengah, bahkan dengan particion masih dapat menyebabkan eror
c. Partici extended jangan di tepatkan di tengah tetapi di bagian paling belakang hardisk
3. Mengkonfigurasi jaringan di linux
Untuk menjadikan linux kita sebagai gateway dengan dialup modem pengalamatan IP memegang peranan yang cukup penting dari jalan tidaknya get way yang kita buat yang harus dilakukan adalah berikan IP jaringan lokal pada externet kita dengan di fault get way di kosongkan, perintah ini akan membuat hal in i terjadi :“conting exho 192.1.254 net max 255.255.255.0” perintah di atas adalah “on the fly cpofigarition” maksudnya akan ber;laku pada saat itu saja dan dan jika komputer anda disebut conting akan hilang.
4. Caranya pake command prompt (RUN)
Dengan cara matiin, restart, log off, matiin application komputer laen (cuma bisa komputer 1LAN)

step1 :
klik star lalu run…
setelah muncul RUN, kita cari IP komputer target (misal no.1)

contoh : ketik ” cmd (enter) ” setelah muncul command prompt kita ketik ” ping ws01 ”
nah .. keluar deh tu IP nya,

step2 :
kita lanjut ngetik di command prompt tsb, ” shutdown -i ”
setelah itu kita masukin IP target disebelah kanan ada ” ADD ”
lalu kita pilih mau kita apakan kompi si target itu ?!!
ada 3 pilihan tuh , shutdown, restart, logoff.
5. Cara konfigurasi Dekstop pada:
a. Font
 Klik home
 Setelah muncul pilih service
 Kilk setting
 Pilih Appearance & themes
 Klik Font
 Pilih Font untuk desktop
 OK
b. Themes
 Klik home
 Setelah muncul pilih service
 Kilk setting
 Pilih Appearance & themes
 Klik Theme Manager
 Pilih themes untuk desktop
 OK
c. Background
 Klik kanan desktop
 Klik configure desktop
 Pilih background
 Pilih wallpaper anda
 OK

d. Screen Saver
 Klik kanan desktop
 Klik configure desktop
 Pilih Screen Saver
 Pilih Screen Saver
 OK
6. Langkah pertama sebelum menginstal Linux adalah mencatat semua informasi yang berhubungan dengan komputer yang akan di instal.
1. Spesifikasi Hardware
Berikut ini soesifikasi hardware minimal untuk menginstal Ubuntu :
 Prisessor Pentium I 200 MHz, disarankan minimal Pentium III atau yang setara.
 RAM 128 MB, disarankan minimal 256 MB.
 Harddisk kosong 1 GB untuk sistem dan swap, disarankan minimal 3 GB. Instalasi semua paket akan mencapai lebih dari 9GB.
 VGA dengan memori 1 MB.
 Monitor dengan resolusi 800 x 600.
2. Membuat Boot Disk Windows
Disk Windows diperlukan jika proses instalasi dilakukan pada komputer yang sudah ada OS lain, misalnya XP. Data yang ada akan diamankan atau ingin memiliki dual boot system, Linux dan Windows. Jika Windows belum ada, sementara dua-duanya diinginkan, maka Windows harus di instal lebih dulu, kemudian Linux.
Salah satu data penting di Windows adalah isi master boot record (MBR) di harddisk. MBR sebaiknya di-backup, untuk jaga-jaga apabila ingin mengakses Windows setelah menginstal Linux.
3. Menyimpan data ke harddisk lan atau ke CD/DVD –R/RW
4. Memanfaatkan CD-1 untuk mem-backup

Langkah-langkah Instalasi Ubuntu 8.04 :
1. Masukkan CD Installer Ubntu 8.04 ke CD Rom/ Rom Drive, lalu restart PC atau Notebook. Jangan lupa sebelumnya setting BIOS agar booting akan muncul pertama kali menggunakan CDROM. Setelah proses booting akan muncul pilihan bahasa, kemudian Pilih Bahasa yang ingin digunakan, disarankan memilih default bahasa installer yaitu English (membingungkan memakai kata-kata teknik yang “di Indonesiakan” contoh kata yang susah dipahami : “papan bilah=toolbar, unduh =download, dan sebagainya).
2. Kemudian pilih “instak Ubuntu” yang berada di baris kedua opsi penginstallan .
3. Tunggu CD installer Loading sampai selesai lalu pilih bahasa yang diinginkan selama instalasi, pilih saja di bagian kiri dari jendela, lalu klik “forward”.
4. Pada layar selanjutnya akan muncul Peta dunia, terutama lokasi dimana kamu berada, dan ini akan menentuika Jam dan Tanggal komputer kamu, pilih Jakarta untuk WIB, Makassar untuk WITA, dan Jayapura ungtuk WIT, klik “forward”.
5. Memilih keyboard, secara default keyboard akan memilih US English, dan mayoritas keyboard komputer yang beredar di Indonesia menggunakan Layout ini, kalau masih belum yakin boleh mencoba mengetikkan beberapa tombol di bar yang telah disediakan di bagian bawah layar, setelah yakin klik “forward”.
6. Langkah berikut ini biasanya menjadi momok bagi yang baru nginstall Linux, karena kalau slaah klik bisa memformat Hardisk kita, dan kita tahu apa akibatnya jadi sebelum melakukan instalasi Back-up lah data-data penting anda ke DVD atau FD atau HD eksternal, pada layar ini akan muncul 3 opsi yaitu :
a. “Guided-resize the partition and use the freed space” : kalau kamu memiliki OS Redmond (Micro$oft Windoooz) dan masih ingin tetap terinstall di Hardisk kamu maka pilihlah opsi ini.
b. “Guided-use entire disk” : kalau Harddisk kamu baru, atau ingin menghapus semua OS yang sbelumnya terinstall dan data-data didalamnya, maka pilihlah opsi ini.
c. “Manual” : opsi ini dipilih jika tidak ada OS yang sebelumnya terinstall dan tidak ada data penting, sama seperti opsi kedua, namun opsi ketiga ini kita bebas menentukan besaran (kapasitas) hardisk yang ingin kita gunakan : bagi yang ingin menggunakan opsi ini harap mengikuti panduan berikut :

Membuat partisi root
• Pilih partisi di hardisk tertentu yang akan dipakai untuk Ubuntu yang baru akan diinstall, klik “delete partition” maka partisi tersebut akan menjadi “free Partition”.
• Untuk hardisk baru yang belum diformat maka akan secara default menjadi “free partition”.
• Lalu pilih partisi tersebut dan klik “New Partition” untuk membuat partisi root yang baru, untuk Type For the New partition pilih Primary, lalu tentukan Kapasitas yang akan kita alokasikan pada tab size dalam MB, sebagai contok ketik 3000=3GB, 5000=5GB dan seterusnya, lewatkan opsi Location dan Use as (biarkan secara Default) lalu pilih Mount Point di “/”.

Membuat Partisi Home (optional-boleh dibuat boleh tidak)
• Sama seperti mmembuat partisi root, hanya untuk Type for the New Partition sebaiknya pilih “logical” bukan “primary”
• Dan untuk Mount Point pilihlah home

Membuat partisi swap
• Sama seperti membuat partisi sebelumnya, dengan pilihan Type for
the New partition di “logical”
• Untuk size maka sangat dianjurkan sebesar 2x RAM, kalau punya
Ram 512 MB, berarti size partisi swab kita adalah 1024MB Untuk
Mount Point pilih swap
• Setelah itu klik forward, dan sekali lagi kami ingatkan bahwa
partisi yang kita buat nanti akan diformat, dan datanya tidak dapat
er”recover lagi” jadi pastikan data penting anda sudah di Back-Up.
7. Mengisi profil pilih real name, terserah saja, untuk menentukan usename dan password login ke Ubuntu kamu, klik “forward”
Ubuntu siap untuk diinstall “Ready to Install” klik install
8. Ubuntu akan menyelesaikan proses penginstallan kurang dari 10 menit tergantung dari spek PC atau Notebook kamu (Notebook saya speknya Pentium M Centrino 1.73 GHz, Ram 1GB). Tunggu sampai muncul jendela konfirmasi Installasi succes seperti dibawah ini lalu klik “Restart Now”.
SELAMAT UBUNTU 8,04 SUDAH TERINSTALL, loginlah dengan username dan password yang telah kamu pilih, jangan sampai lupa. Lakukan Modifikasi, dan Instalasi lebih lanjut agar Ubuntu kamu lebih Powerfull di kategori setelah Installasi.
7. Direktori adalah komponen dari sistem berkas yang mengandung satu berkas atau lebih atau satu direktori lainnya atau lebih, yang disebut dengan subdirektori. Batasan jumlah berkas atau subdirektori yang dapat ditampung dalam sebuah direktori tergantung dari sistem berkas yang digunakan, meskipun sebagian sistem berkas tidak membatasinya (batasan tersebut disebabkan ukuran media penyimpanan di mana direktori berada). Linux menggunakan filesystem, dimana semua direktorinya tersusun dalam hirarkis tunggal. Ini jauh berbeda dengan struktur windows, dimana semua susunan direktori ditentukan dengan kondisi partisi dan harddisk. Bentuk drive di windows merupakan representasi dari partisi dimana huruf C diberikan untuk partisi pertama di harddisk pertama sedangkan di linux tidak mengenal konsep drive. Berbagai macam partisi dapat di mount kedalam direktori yang berada di dalam struktur direktori linux. Untuk di windows jika kita menunjukan sebuah lokasi file, maka formatnya adalah :

D:\Folder\tempat\menyimpan\file.txt

Sedangkan jika di linux, maka formatnya :

/Folder/tempat/menyimpan/file.txt

Dari contoh diatas, maka jelaslah perbedaan penggunaan slash di linux dibandingkan dengan backslashes di Windows . Struktur direktori linux mengikuti standart “Filesystem Hierarchy Structure (FHS)” yang di pegang oleh Free Standart Group walaupun kebanyakan distribusi memodifikasi standart tersebut. Berikut pembagian susunan direktori di linux dan penjelasanya.

/ (root)
Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi dimana di letakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.

/boot
Direktori boot tesimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel, initrd dan system. Map juga terletak didalam /boot. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan filesystem konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering bermain-main dengan kernel.

/sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘system’.

/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File- file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘super binary’

/bin
Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh semua user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘binary’

/lib
Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘library’

/dev
Merupakan pseudo filesystem, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar- benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘device’

/etc
Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init.

/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling ‘dekat’ dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumen- dokumen pekerjaan user hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga termasuk foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file- file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system.

/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan device- device yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu susah- dan-repot menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana.

/mnt
Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘mount’

/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori untuk menyimpan paket yang menuju ke lokasi manapun. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘optional’

/usr
Sebuah sub-hirarki dari root file sistem di simpan didalam /usr. Di dalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro.

/usr/share
Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang bisa dan boleh digunakan oleh semua user akan diletakkan didalam /usr/share. Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan.

/usr/doc
Merupakan tempat untuk menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya juga menyediakan file dokumentasi yang dapatdibacadidalam/usr/doc

/usr/src
Merupakan tempat untuk menyimpan source code dari aplikasi sistem. Yang paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code ini sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi di tingkat kernel dengan_dasar_kernel_sebelumnya.

/usr/include
Di direktori /usr/include tersimpan file-file header dari compiler C. File header ini mendefinisikan struktur dan konstanta yang dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi yang standart. Direktori didalam /usr/include tersimpan header untuk compiler C++.

/usr/X11R6
Menyimpan sistem X-Window dan hal-hal yang berkaitan dengan X-Window. Subdirectories dibawah /usr/X11R6 tersimpan binari X itu sendiri dan juga dokumentasi, file header, config. icon. sounf, dan sebagainya yang berkaitan dengan grafis.

/usr/local
Di disini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang berbeda dan di bagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr. Pada jaringan seperti ini, direktori /usr/local akan berisi barang-barang yang hendaknya tidak digunakan di banyak mesin dan hanya di gunakan di local machine saja. Karena kebanyakan komputer tidak memanfaatkan bentuk jaringan seperti yang disebutkan tadi, bukan berarti /usr/local menjadi tidak berguna. Jika kita menemukan aplikasi yang menarik dan secara official tidak tersedia dan bukan bagian dari distro yang digunakan, hendaknya kita menginstallnya kedalam /usr/local.

/root
Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda.

/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘variative’

/var/log
Merupakan direktori untuk menyimpan berbagai macam log atau catatan yang berkaitan dengan sistem. Isi dari /var/log ini terus terupdate selama sistem berjalan. Oleh karena itu, /var/log merupakan alasan dan penyebab utama direktori /var dapat membengkak dengan gila-gilaan. Walaupun di linux sendiri tersendiri tersedia aplikasi logrotate untuk meredam percepatan pembengkakan direktori /var, tapi tetap juga jika tidak disiapkan ruang tersendiri, ukuran log ini dapat menghantam ruang kosong di sistem. Direktori /var/log ini hendaknya menjadi tempat pertama kita lari apabila di sistem terjadi keanehan. System log linux baik kok, keanehan pun akan di tuliskan dengan gamblang kedalam log. Misalkan pada webserver, /var/log/httpd/access.log akan mencatat siapa saja yang mengakses web yang terpasang dan menuju ke mana. Apabila banyak sekali yang mengunjungi web itu, maka file /var/log/httpd/access.log pun akan terupdate dengan kecepatan luar biasa yang susah untuk diikuti oleh
pandangan manusia biasa. Misalkan juga /var/log/syslog, disana tersimpan log yang berkaitan dengan system. Misalkan kita colokkan flash disk, maka dengan mengamati /var/log/syslog kita bisa mengetahui apakah sistem bisa mengenali flashdisk itu dan melakukan auto mount, atau memberikan pesan yang lain. Dari / var/log/syslog juga misalnya kita bisa melihat apakan rule crontab yang kita buat
berjalan sesuai waktunya atau tidak. Semakin banyak kejadian baik yang buruk atau yang baik terjadi di system, maka /var/log pun akan semakin membengkak.

/var/mail
Merupakan direktori untuk menyimpan email masuk dan keluar. Direktori /var/mail ini akan sangat terasa fungsinya jika kita membuat mail server menggunakan postfix, sendmail atau qmail. Sebenarnya tanpa menggunakan mail server itu, kita juga dapat mengirim email, hanya saja terbatas hanya dalam lingkup mesin kita dan user yang terdapat di dalamnya. Direktori /var/mail merupakan penyebab kedua yang membuat direktori /var dapat membengkak tidak karuan. Aktivitas dan lalu lintas saling kirim email yang tinggi, ditambah lagi dengan attachment yang tidak masuk akal ukurannya, menyebabkan /var/mail bertanggung jawab penuh atas membengkaknya /var. Dengan di berikannya direktori /var sebuah partisi tersendiri, maka apabila direktori /var mentok ke total ukuran partisi, ‘hanya’ menyebabkan mail server-nya macet. tapi sistem linux itu sendiri masih bisa berjalan dengan nyaman untuk mengatasi ‘kekacauan’ di /var. Ada juga cara agar direktori /var tidak segera penuh, dengan menerpakan quota di mail server.

/var/spool
Direktori /var/spool merupakan direktori untuk menyimpan file-file yang spooling atau yang sedang mengantri untuk diproses. Yang umum berada didalam /var/spool ini adalah operasi printing. Apabila linux yang dibangun difungsikan sebagai prnter server, atau sharing printer, maka /var/spool ini juga perlu diperhatikan apabila yang menggunakan printer tersebut orangnya sangat banyak.

/var/run
Di direktori ini tersimpan PID (Process ID) dari layanan-layanan yang berjalan. PID yang tercatat didalam /var/run ini nantinya akan digunakan oleh script didalam /etc/init.d/* untuk mengendalikan layanan yang tersedia di linux.

/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev. Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala kita mengubah isi /proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin melakuka forwarding network, maka informasi pada /proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1. Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam /proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan.

/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘temporary’

/lost+found
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berasil di recover saat sistem crash. Dengan melihat kedalam /lost+found mungkin kita sapat menemukan file yang hilang.

8. Jelaskan cara menghapus, mengubah dan membuat shortcut file/folder
Menghapus shortcut file/folder :
pilih dan klik kiri pada file/folder yang hendak dihapus, pilih file pada menu sehingga muncul drop down, lalu pilih delete dan file/folder akan terhapus (hilang).
Mengubah shortcut file/folder :
pilih dan klik kiri pada file/folder yang hendak diubah, pilih file pada menu sehingga muncul drop down, lalu pilih rename. Kemudian ketikkan nama yang diinginkan dan tekan enter.
Membuat shortcut file/folder :
pilih file pada menu sehingga muncul drop down, lalu pilih new dan pilih folder. Jika ingin mengubah nama dari folder yang kita buat, maka lakukan cara seperti mengubah shortcut file/folder di atas

BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pada modul kali ini dapat disimpulkan bahwa kita mampu mengenal OS LINUX (UBUNTU).Serta kita bisa mengerti bagaimana proses instalasinya dan bagaimana mempartisi hardisknya.

B.Saran
Sebelum kita memulai proses instalasi hendaknya kita mempelajarinya terlebih dahulu.Agar kita bisa lebih tepat dalam mempartisi hardisk kita.Dan agar kita juga tidak terjadi kesalahan yang fatal.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous;os linux(online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi.
26 oktober,2010
Anonimous;direktori(online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi.
27 oktober,2010